Senin, 05 Oktober 2009

Halal Bil Halal Keluarga Besar Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Para hari Minggu 04 Oktober 2009 keluarga besar Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang mengadakan pertemuan dalam rangka halal bil halal. Acara yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun ini dihadiri oleh semua dosen Jurusan Sastra Indonesia, suami/istri, dan anak-anak, baik yang masih aktif maupun yang sudah purnatugas. Pada tahun ini acara halal bil halal dilaksanakan di bagian belakang bengkel mobil Dr. H. Sumadi, M.Pd.

Berbeda dengan acara-acara sebelumnya, acara tahun ini, kata Dr. H. Sumadi, M.Pd, dilaksanakan secara khusus. Kekhususan itu menampak pada beberapa hal.
1. Pembawa acaranya mengggunakan pengantar bahasa Jawa (dibawahan oleh dosen muda Jurusan Sastra Indonesia Bapak Karkono dan Bapak Teguh)
2. Acaranya dilaksanakan di bengkel, tidak di rumah.
3. Spanduk ucapan "Selamat Idul Fitri" disponsori oleh salah satu merek oli mobil.
4. Pidato sambutan dari tuan rumah dan ketua jurusan menggunakan bahasa Jawa.
5. Yang memberikan mauidloh hasanah adalah alumni Jurusan Bahasa Indonesia, yang dikenal sebagai penceramah agama, bukan sebagai guru bahasa Indonesia.

Berdasarkan pantauan Masnur Muslich, situasi pertemuan setahun sekali yang dihelat oleh Jurusan Sastra Indonesia ini ternyata memunculkan fenomena khas, antara lain sbb.
- Ada seorang istri dosen yang tidak mengetahui istri siapa yang sedang duduk di sampingnya. "Ini ibu siapa, ya?" celetuknya sambil bebrjabat tangan.
- Ada juga seorang istri dosen yang menanyakan nama dosen tertentu. "Pak Soedjiatno kok belum terlihat, ya?" Katanya. Padahal, beliau sudah wafat setahun yang lalu.
- Ada seorang dosen senior yang mananyakan kepada saya (Masnur Muslich). "Yang duduk di sebelah Bu Masnur itu siapa?". Saya jawab, "Itu istri Pak Gatut, Pak."
- Ada seorang dosen yang berjabat tabngan erat-erat dengan seorang dosen yang purnatugas sambil mengatakan, "Kita sudah tiga tahunan tidak ketemu, Pak", sambil matanya berlinang.
- Ada sepasang dosen bagaikan mimi lan mintuna yang perlu kita jadikan teladan, yaitu Bapak H. Solhan dan Ibu Hj. Solhan. Mengapa? Setiap saya ketemu di acara keluarga Jurusan, beliau selalu berdua. Lengket seperti perangko.


Inilah hasil jepretan Masnur Muslich yang menampilkan beberapa profil yang hadir dalam acara tersebut.


Bapak H. Abd. Rahman HA dan Bapak H. Srie Soedarman ketika mendengarkan pidato sambutan tuan rumah Bapak H. Sumadi.


Bapak H. Umar Wirasno dan Bapak Prof. H. Abd. Syukur Ghazali ketika menyimak pidato sambutan purnatugas Bapak Prof. Soedjiono


Ibu Hj. Solhan, Bapak H. Solhan, dan Bapak H. Umar Wirasno ketika mendengarkan ceramah dari Ustad Imam Baihaqi yang cukup "menggigit".


Bapak H. Taryono AR, Bapak Prof. Soedjito, dan Bapak H. Sumadi ketika berbicang-bincang tentang situasi bengkel.


Bapak Dr. Widodo, M.Pd (duplikat Pakde Karwo) dan Suami Ibu Hj.Ida Lesatri sedang mendengarkan pidato sambutan Ketua Jurusan Sastra Indonesia Dr. Maryaeni, M.Pd. (calon ustad)

Dr. Djoko Saryono, M.Pd yang ternyata masih suka makan kacang dan singkong rebus. "Nostagia, ni ye."


Prof. Dr. Abd. Syukur Ibrahim ketika ramah tamah seusau acara halal bil halal. "Ternyata masih suka dan berani makan sate kambing," gumam Masnur Muslich.

Tidak ada komentar: